JENIS DAN FUNGSI PERALATAN GELAS
Jenis-jenis Peralatan Gelas (Glass ware equipment )
yang digunakan di Laboratorium. Jenis peralatan yang digunakan di Laboratorium
sangat banyak. Masing masing peralatan mempunyai fungsi kegunaan masing-masing
dimana antara satu perlatan gelas laboratorium dengan peralatan gelas
laboratorium lainnya dapat saling mengantikan dan melengkapi.
Jenis-jenis
Peralatan gelas (Glass were equipment) yang digunakan di laboratorium antara
lain:
1.
Adaptor
(adaptor)
Terbuat dari gelas
dan berbentuk melengkung.
Fungsinya,
untuk menyambung pipa pendingin (condenser) pada seperangkat peralatan
desilasi. Ujung adaptor yang besar disambungkan dengan ujung pipa pendingin
sedangkan ujung kesil dimasukkan kedalam gelas/wadah penampung destilat. Kapasitas
yang tersedia:
No
|
Panjang (mm)
|
Ukuran Soket (mm)
|
1
|
60
|
14/23
|
2
|
95
|
19/26
|
3
|
120
|
19/26
|
4
|
200
|
24/26
|
2.
Buret
(burette)
Silindris
memanjang dengan skala pada sisi luarnya dan terdapat kran pada sisi bawah.
Fungsinya, untuk menambah larutan pereaksi dimana volume penambahan harus
diketahui/dicatat. Buret telah dirancang memiliki ketelitian tinggi untuk
keperluan kuantitatif analisis. Sebelum digunakan, larutan/zat cair pereaksi
yang akan ditambahkan harus diisikan penuh pada buret. Larutan atau cairan
pereaksi ditambahkan dengan cara membuka kran pada ujung bawah buret. Pada
akhir penambahan cairan pada buret, tetes cairan terakhir yang masih menempel
pada ujung bawah buret harus diikutkan dengan cara ditempelkan pada dinding
dalamwadah. Pembacaan skala harus dilakukan secara seksama pada permukaan
meniskus zat cair.
Kapasitas
yang tersedia:
No
|
Kapasitas (mL)
|
Sub Skala (mL)
|
Toleansir ± mL
|
1
|
10
|
0,05
|
0,05
|
2
|
25
|
0,1
|
0,1
|
3
|
50
|
0,1
|
0,1
|
4
|
100
|
0,2
|
0,2
|
3.
Botol
pereaksi (reagent bottle)
Botol ini
dirancang mempunyai mulut lebar untuk memudahkan dalam pengambilan pereaksi
dari dalamnya digunakan pipet tetes, pipet volume, ataupun pipet ukur,tetapi
dapat juga menggunakan peralatan yang lain. Dan sering diletakkan pada rak meja
praktikum.
Fungsinya,
untuk menyimpan cadangan pereaksi yang difrekuensi penggunaanya tinggi.
No
|
Kapasitas (mL)
|
1
|
30
|
2
|
60
|
3
|
125
|
4
|
250
|
5
|
500
|
6
|
1000
|
7
|
2000
|
8
|
5000
|
Kapasitas yang
tersedia :
4.
Botol
cuci (washing bottle)
Botol cuci
terbuat dari bahan plastik. Botol ini sama dengan botol semprot. Botol cuci
mempunyai pipa kecil yang menjulur dari dalam keluar. Fungsinya, untuk mencuci
dinding bagian dalam peralatan gelas seperti tabung reaksi,gelas beker kecil,
dan lain-lainnya. Kapasitas yang tersedia:
No
|
Kapasitas (mL)
|
1
|
250
|
2
|
500
|
3
|
1000
|
4
|
1500
|
5.
Botol
timbang (weighed bottle)
Botol transparan
dengan badan tinggi atau pendek dan mulut lebar serta mempunyai penutup gelas.
Fungsinya, untuk menimbang zat cair dalam jumlah tertentu sesuai yang kita
inginkan. Kapasitas botol tinggi yang tersedia:
No
|
Kapasitas (mL)
|
Diameter ×
Tinggi (mm)
|
1
|
5
|
20 × 40
|
2
|
15
|
25 × 50
|
3
|
20
|
30 × 60
|
4
|
60
|
40 × 80
|
Kapasitas
botol pendek yang tersedia:
No
|
Kapasitas
(mL)
|
Diameter
× Tinggi (mm)
|
1
|
20
|
50
× 35
|
2
|
35
|
50
× 35
|
3
|
40
|
50
× 50
|
4
|
60
|
60
× 30
|
6.
Botol
tetes (dropping bottle)
Botol
ini terbuat dari gelas dan ada juga yang terbuat dari plastik tahan bahan
kimia. Botol ini dilengkapi dengan penutup yang biasanya terbuat dari
polietileh dan dilengkapi dengan alat tetes. Fungsinya, untuk menyimpan larutan
indikator yang biasanya digunakan dalam proses analisis kuantitatif dengan
titrasi.
No
|
Kapasitas (mL)
|
1
|
30
|
2
|
600
|
3
|
125
|
4
|
250
|
Kapasitas yang
tersedia:
7.
Corong gelas (Funnel conical)
Fungsi nya adalah membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah
yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan untuk menyimpan kertas
saring dalam proses penyaringan
8.
Corong
penyaring ( Filtrering Funnel)
No
|
Diameter (mm)
|
1
|
25
|
2
|
50
|
3
|
75
|
4
|
100
|
5
|
125
|
Fungsinya adalah membantu
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang
bermulut kecil serta digunakan untuk menyimpan kertas saring dalam proses
penyaringan, seperti menyaring endapan yang terdapat dalam larutan. Kapasitas
yang tersedia :
9.
Corong
Buchner (Buchner Funnel, vacuum flask,
filter flask, sidearm flaks, Kitasato flask )
Corong ini memiliki alas dalam datar
dan terdapat pori-pori. Permukaan alas dalam ini diberi kertas saring yang
sudah dipotong berbentuk bulat seperti alas tersebut. Fungsinya, untuk proses
penyaringan dan untuk menyaring dengan dipasangkan pada labu penyaring dan
pompa penghisap.
gambar
corong
Buchner
10.
Corong
pemisah (Separating Funnel)
Memiliki kapasitas yang berbeda-beda
No
|
Kapasitas
(mL)
|
1
|
250
|
2
|
500
|
3
|
1000
|
4
|
2000
|
alat ini terbuat dari gelas tembus pandang (transparan). Fungsinya, untuk
memisahkan dua macam pelarut yang tidak saling bercampur sebagaimana dalam
proses ekstraksi cair-cair. memisahkan cairan dari cairan yang lain berdasarkan
berat jenisnya.
11.
Eksikator/Desikator(Desicator)
Eksikator adalah sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya berisi
silika gel.
Fungsi
Eksikator adalah untuk mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan
penimbangan serta untuk menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering.
12.
Erlenmeyer
(Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks)
Fungsinya, untuk
menganalisis kuantitatif secara volumetri ( titrasi). Erlenmeyer digunakan dalam proses
titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Pada sisi luar
erlenmeyer terdapat skala yang menunjukkan perkiraan volume cairan.
Keuntunganya mengurangi penguapan zat cair dalam pemanasan dan mencegah zat cair
tumpah ketika dalam proses pengadukan. Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk
pembiakan mikroba. Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk mengukur volume.
Kapasitas yang tersedia :
No
|
Kapasitas
(mL)
|
1
|
25
|
2
|
50
|
3
|
100
|
4
|
250
|
5
|
500
|
6
|
1000
|
7
|
2000
|
8
|
3000
|
9
|
4000
|
10
|
5000
|
13.
Gelas
arloji / Cawan Petri (watch
glass)
Berbentuk seperti piring kecil dan cekung terbuat dari gelas.
No
|
Diameter (mm)
|
1
|
3,5
|
2
|
5,0
|
3
|
7,5
|
4
|
10,0
|
gelas arloji adalah untuk menimbang bahan yang
akan ditimbang terutama untuk bahan padat atau pasta. Dapat pula digunakan saat
menutup wadah saat proses penguapan. Kapasitas yang tersedia:
14.
Gelas beker
/ gelas piala (beaker Glass)
Beaker Glass
atau gelas piala merupakan wadah yang terbuat dari borosilikat. Berbentuk silinder
dengan alas datar dan tersedia dalam berbagai ukuran :
No
|
Kapasitas
(mL)
|
No
|
Kapasitas
(mL)
|
1
|
5
|
1
|
250
|
2
|
10
|
2
|
400
|
3
|
25
|
3
|
500
|
4
|
50
|
4
|
600
|
5
|
100
|
5
|
1000
|
6
|
150
|
6
|
2000
|
7
|
250
|
7
|
3000
|
8
|
400
|
8
|
5000
|
adalah untuk mengaduk, mencampur dan
memanaskan cairan, Gelas piala tidak dapat digunakan untuk mengukur volume
kasar suatu zat cair atau larutan tertentu. Gelas piala yang digunakan untuk
bahan kimia yang bersifat korosif terbuat dari PTPE. Untuk
mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai
penutup.
15.
Gelas Ukur (graduated cylinder, measuring cylinder)
Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik,
berbentuk seperti pipa yang mempunyai kaki / dudukan sehingga dapat ditegakkan.
Fungsinya, untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL dan untuk mengukur volume
segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume.
16.
Kolom
Kromatografi (Chromatography Column)
Menyerupai
pipa lurus dengan atau tanpa kran pada ujung bawah. Fungsinya, untuk memisahkan
dua campuran senyawa atau lebih dengan cara melewatkan kolom tersebut.
17.
Kuvet
(Cuvette)
Berbentuk balok dengan ukuran lebar sisi-sisinya
1 cm dan tinggi 5cm. Terbuat dari bahan gelas dan ada juga yang terbuat dari
bahan kursa. Fungsinya, untuk menempatkan larutan tembus pandang yang akan
diukur absorbansinyanpada peralatan instrumen spektrofotometer ultra-violet.
18.
Krus Porselin
(Porcellain Crucible)
Berbentuk
seperti lumpang kecil dan terbuat dari porselin. Fungsinya untuk menempatkan
endapan yang akan dibakar pada oven sampai pada suhu 300OC.
19.
Labu takar (Volumetric Flask)
Terbuat dari gelas dengan badan
tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup,dengan mulut sempit. Di
bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan
kelas gelas.
Pada lehernya terdapat tanda batas
yang menunjukkan volume sebagaimana tertera pada badan labu takar. Biasanya
berwarna transparan, tetapi ada juga yang berwarna gelap. Biasanya dilengkapi
dengan penutup dari bahan tahan
bahan kimia
seperti polietilen atau dapat juga dari gelas. Fungsinya, untuk keperluan
pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu sebagaimana tertera dalam
badan labu takar. Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang
konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat
tinggi.
20.
Labu Alas
Bulat (Rounded Bottom Flask)
Mempunyai alas
bulat dan leher panjang dan leher panjang dengan mulut sempit. Pada badan labu alas bulat bertuliskan volume yang
merupakan kapasitas labu alas bulat. Fungsinya, untuk memanaskan atau
mendidihkan larutan. Pada penggunaan untuk destilasi maka labu alas bulat ini
masih disambung dengan pendingin dan perlatan gelas lain. Dapat digunakan untuk
keperluan memanaskan zat cair dengan set penangas air, penangas minyak, ataupun
penangas pasir.
21.
Labu Bentuk
Jantung (Flask Pear Shape)
Kapasitas
yang tersedia :
No
|
Kapasitas
(mL)
|
Tinggi(mm)
|
1
|
10
|
75
|
2
|
25
|
90
|
3
|
50
|
110
|
4
|
100
|
125
|
Berbentuk
jantung, fungsinya untuk menampung cairan hasil destilasi pada proses
destilasi. Uap yang mengalir melalui pendingin kemudian mengembun dan diarahkan
kelabu jantung dengan menggunakan perantara adaptor.
22.
Labus
Alas Datar (Flask Flat Botom)
Mempunyai
alas yang rata sehingga dapat diteggakkan/didudukkan pada bidang datar.
Fungsinya, untuk memanaskan larutan atau zat cair dengan pemanas plat.
Biasanya disertai dengan dengan pengadukan
mengguanakn pengaduk magnet (magneic
stirer) dan dipanaskan di atas plat panas (hot plate).
23.
Labu
Leher Tiga (Three-neck Rounded Flask)
Fungsinya
digunakan dalam proses destilasi. Pada masing-masing leher adalah tempat untuk
memasukkan bahan kimia yang akan di destilasi, dan satunya lagi untuk jalan uap
cairan yang akan dilewatkan pada gelas pendingin.
24.
Labu
Destilasi (Distillation Flask)
Memiliki
pipa ke arah sisi, pipa ke arah sisi ini akan disambungkan dengan alat gelas
pendingin pada saat digunakan untuk keperluan destilasi.
25.
Labu
Penguapan
Biasanya
digunakan dalam praktikum kimia organik dan biokimia. Fungsinya,untuk
menguapkan senyawa atau cairan yang mudah menguap dengan dibantu oleh adanya pemanasan.
Bentuk labu yang tinggi dimaksudkan agar uap senyawa yang mudah terbakar
terletak jauh dari sumber panas, untuk menghindari bahaya kebakaran. Pada
kasus-kasus tertentu labu penguapan juga dapat disambungkan dengan peralatan
lain seperti pipa untuk membuang uap jauh dari sumber panas, sehingga tingkat
keamanan dari bahaya kebakaran lebih terjamin. Keuntungan dari labu
ini,penggunaan suhu yang tidak terlalau tinggi dalam penguapan adalh dapat
menjaga senyawa dari kerusakan, terutama untuk senyawa-senyawa organik yang
mudah terdegradasi oleh panas.
26.
Labu
Penyaring (Filtration Flask)
bentuk mirip dengan erlenmeyer, akan tetapi
terdapat pipa disisi atas pada lehernya. Tidak terdapat tanda tulisan apa pun
pada badan labu. Fungsinya untuk penyaringan Buchner berpasangan dengan corong
Buchner dan pompa vakum (pompa penghisap).
27.
Labu
Kjeldahl (Kjeldahl Flask)
Fungsinya,untuk
destruksi bahan makanan pada proses penentuan kadar protein. Labu Kjeldahl
khusus digunakan untuk destruksi makanan yang berbentuk padat bukan cair.
28.
Pendingain
Leibig (Leibig Condenser)
Mempunyai
bentuk menyerupai pipa lurus dan rata yang dibungkus oleh pipa lain yang lebih
besar. Terbuat dari gelas yang tembus pandang (opaque). Fungsinya,sebagai pengembun dalam proses detilasi cairan
dengan titik didih dibawah 100oC. Media yang digunakan sebagai
pendingin adalah air yang dialirkan dari kran.
29.
Pendingin
Bola (Bilb Condenser)
Menyerupai
pendingin Leibig, namun pada pipa yang berada didalam bergelembng-gelembung
seperti bola. Media pendinginnya air yang dialairkan dari kran. Fungsinya,
untuk proses refluks, memungkinkan senyawa cair yang menguap akan terembunkan
dan kembali ke labu pemanasan. Proses refluks yaitu proses pemanasan untuk
mempercepat reaksi kimia, akan tetapi kuantitas senyawa kimia dijaga agar tidak
hilang karena penguapan.
30.
Pendingin
Ulir (Coil Distilate)
Mempunyai
bentuk pipa yang berulir di dalam pipa pendingin. Fungsinya, untuk proses
refluks senyawa yang mempunyai titik didih tinggi mendekati suhu 100oC.
Alat ini dirancang sedemikian rupa sehingga uap melewati pendingin dalam waktu
yang lama, sehingga memungkinkan uap untuk mengembun dan kembali ke dalam labu
pemanasan. Dengan media pendingin air.
31.
Pendingin
Udara (Air Condenser)
Fungsinya,
untuk proses destilasi senyawa yang mempunyai titik didih rendah. Dengan media
udara sebagai pendingin.
32.
Pipet
Tetes (Droping Pipette/pipette,
pipettor, chemical dropper)
Fungsinya, untuk
mengambil dan menambahkan larutan atau zat cair setetes demi setetes. Pipet
tetes mempunyai ujung lancip dan panjang sehingga mudah untuk melakukan
penambahan zat cair setetes demi setetes. Pipet tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan
berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet terdiri dari berbagai
variasi ukuran volume, dari 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet
(micropipettes), sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan
makropipet (macropipettes).
33.
Pipet
Volume (Volumetric Pipette)
Berbentuk
mirip pipa akan tetapi terdapat cembungan pada tengah-tengah batang pipa
tersebut. Pada batang pipet volume terdapat terdapat tanda batas melingkar dan
tulisan angka yang menyatakan volume pipet tersebut. Fungsinya, untuk mengambil
dan memindahkan cairan dengan volume tertentu sebagaimana yang tertera pada
batang pipet volume.
34.
Pipet
Ukur (Graduated Pipette)
Alat
gelas menyerupai pipa dengan salah satu ujungnya menyempit. Terdapat skala pada
batangnya dan mulut yang lain lebar. Pipet ukur mempunyai kapasitas tertentu
yang dapat dibaca pada skalanya. Fungsinya,untuk menambahkan zat cair dengan
volume tertentu yang dapat dilihat dari skala pada saat penambahan cairan
tersebut.
35.
Pengaduk
Gelas
Berbentuk
batang dengan diameter 8-12 mm dan panjang antara 10-15cm. Terbuat dari gelas
dan padat berisi(tidak berongga di dalamnya). Fungsinya, untuk melakukan
pengadukan pada larutan yang biasanya terdapat pada gelas beker.
Gambar
spatula
36.
Tabung
Reaksi (Test Tubc)
Mempunyai
bentuk mirip pipa dengan alas tumpul. Fungsinya, untuk mereaksikan larutan atau
cairan. Kadang-kadang proses reaksi tes harus dilakukan pemanasan menggunakan
tabung reaksi ini.
37.
Tabung
Sentrifugal (Centrifuge Tube)
Mempunyai bentuk
seperti tabung yang salah satu ujungnya menyerupai kerucut. Fungsinya, untuk
tempat bahan yang akan diendapkan dengan alat sentrifuge
PERALATAN
NON-GELAS
Peralatan non-gelas merupakan peralatan
yang biasanya digunakan dalam percobaan di laboratorium kimia. Peralatan
non-gelas ini bukanlah merupakan peralatan utama yang harus tersedia di
laboratorium. Apabila tidak tersedia peralatan-peralatan ini dapat diusahakan
peralatan lain yang dapat menggantikan secara fungsi kegunaan. Namun demikian,
peralatan non-gelas harus sedapat mungkin diusahakan keberadaanya agar
percobaan dan kegiatan di laboratorium kimia dapat berjalar dengan lancar
sebagaimana yang diinginkan. Beberapa peralatan non-gelas yang umumnya tersedia
di laboratorium kimia adalah sebagai berikut:
1.
Kawat
kassa (wire gauze)
Terbuat
dari kawat berdiameter 0,5 mm dan dianyam sehingga menyerupai jejaring dengan
ukuran 10 mesh. Kasa digunakan untuk alas gelas beker atau erlenmeyer pada saat
pemanasan dengan lampu spiritus atau kompor listrik. Pada pinggir kawat kassa
ini dilipat kedalam untuk menghindari tajamnya ujung kawat kassa.
2.
Klem
(clamp)
Peralatan yang terbuat dari besi tempa.
Digunakan bersamaan dengan statif.
A.
Klem
yang mempunyai bentuk empat kaki dan statif umunya digunakan untuk menjepit buret, atau
menggantungkan termometer.
B.
Klem jenis lingkaran digunakan untuk memasangkan corong pemisah atau corong gelas
pada saat penyaringan dan pemisahan larutan.
C.
Klem untuk buret(polipreopelen) ini berbentuk penjepit yang dapat terbuka pada
kisaran 10-35 mm. Klem dapat diputar
bebas 360o. Pada ujung penjepit diberi denagn lapisan gambut yang
mampu menjepit buret secara rapat, untuk menghindari luncuran buret saat
dipasang.
D.
Klem
serbaguna ini mempunyai 2 buah klem yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan untuk digunakan dengan peralatan apa saja. Umumnya klem serbaguna
ini digunakan bersama statif dan klem lain sebagai penghubung dengan peralatan
gelas.
3.
Lumpang
dan Alu (mortar and pastle)
Terbuat dari bahan porselen dan biasanya
berwarna putih. Peralatan ini mempunyai berbagai macam ukuran, mulai dari yang
berdiameter lumpang 50 mm- 100mm. Kegunaannya adalah untuk menghaluskan
bahan-bahan organik dan anorganik sebelum dilakukan perlakuan pada percobaan di
laboratorium.
4.
Pembakar Spiritus
Digunakan
untuk pemanasan larutan. Biasanya digunakan dengan kaki tiga dan kawat kassa.
5.
Pembakar
Bunsen
Merupakan
pembakar yang berbahan bakar gas. Gunanya untuk keperluan pemodifikasian
peralatan gelas. Seperti dalam pembengkokan pipa yang terbuat dari gelas.
Pembakar bunsen juga digunakan untuk keperluan uji kualitatif terhadap suatu
sampel.
6.
Penjepit
Krus Porselin (Crucible tongs)
Digunakan untuk menjepit krus porselin
pada saat dimasukkan ataupun dikeluarkan dari oven atau furnace.
7.
Penjepit
Gelas Beker
Digunakan untuk menjepit gelas beker
pada saat keadaan gelas beker dalam keadaan panas. Penjepit ini dilapisi dengan
semacam sabut untuk menjada agar ujung penjepit tidak licit (kasar).
8.
Penjepit
Tabung Reaksi
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi
pada saat pemanasan larutan dengan menggunakan tempat tabung reaksi.
9.
Gunting
Kertas
Digunakan
untuk memotong kertas saring dan digunakan juga dalam percobaan yang lain.
10. Rak Tabung
Reaksi
Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi
pada saat praktikum mereaksikan bahan kimia. Biasanya terbuat dari kayu,ada
juga dari stainless steel. Ukuran dan kapasitas rak tabung reaksi
bermacam-macam tergantung dari diameter tabung reaksi yang digunakan.
11. Statif
Digunakan
untuk menopang peralatan gelas, digunakan bersama dengan klem. Statif juga dapat digunakan untuk menggantungkan
termometer digunakan untuk memantau temperatur larutan yang sedang dipanaskan.
12. Kawat Segi Tiga
(Triangels)
Digunakan
untuk menempatkan krus porselin pada saat mengeringkan endapan.
13. Kaki Tiga
Digunakan
untuk dalam proses pemanasan dengan menggunakan pembakar spiritus.
14. Pro- pipette (pipette filler)
Digunakan
untuk membantu mengambil larutan atau cairan bahan kimia ke dlam pipet.
Pro-pipet berbentuk bola terbuat dari jenis karet. Pro-pipet yang terbuat dari
plastik polipropelen dengan pipa penghisap yang dapat digerakkan dengan roda
pada badannya.
15. Vortex mixer
Digunakan
untuk mengaduk suatu larutan agar homogen, umumnya jumlah larutan yang akan
dicampurkan mempunyai volume yang sedikit, yaitu sekitar 2-5 mL. Larutan yang
kan diaduk dimasukkan kedalam tabung reaksi / tempat terlebih dahulu.
16. Oven
Alat
pemanas yang mempunyai kapasitas sampai dengan temperatur 200o C.
Digunakan untuk pengeringan sampel agar kadar airnya sedikit. Oven juga dapat
digunakan untuk membakar suatu endapan untuk tujuan analisis kuantitatif. Pada
bagian atapnya diberi fasilitas temometer sehingga dapat digunakan untuk
mengukur temperatur udara di dalam ruangan oven tersebut.
17. Kawat Sikat
tabung reaksi
Digunakan
untuk membersikan tabung reaksi setelah digunakan. Ada 3 macam bentuk kawat
sikat tabung reaksi yaitu yang berbentuk tumpul dan runcing digunakan untuk
membersikan ujung atau dasar tabung reaksi. Bentuk rata berekor digunakan membersihkan dinding
salam tabung reaksi.
18. Plat tetes
Fungsi
plat tetessebagai
tempat mereaksikan zat-zat, tapi dalam jumlah kecil dan tempat untuk menentukan pH larutan asam-basa.
19. Kertas Lakmus
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah
dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator
Fenolftalein (PP), Metil Jingga (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk
mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan.
Peralatan Ukur
1.
Neraca analitis
digital model kompak
Alat
ukur untuk menimbang berat sampel yang akan digunakan dalam praktikum.
2.
Piknometer
Digunakan
untuk mengukur massa jenis zat cair. Terbuat dari gelas dengan bentuk badan
bulat silinder. Pikometer tersedia dengan kapasitas 10mL.
3.
Termometer
Untuk
mengukur suhu. Tersedia dengan berbagai ukuran dan kapasitas, sesuai dengan
keperluan dalam percobaan.
4.
pH-Meter
digunakan
untuk mengukur pH suatu larutan. Terdiri
dari tabung elektrode dan ujung elektrode, ujungnya untuk dicelup kelarutan dan
hasilnya terbaca di tabung elektrode.
5.
Hidrometer
Digunakan
untuk mengukur massa jenis suatu larutan. Terbuat dari gelas yang tahan panas.
Mempunyai bentuk seperti anak panah, di mana bagian yang merupakan kepala
berisi cairan standar (pada umumnya digunakan air raksa). Bagian yang lain
adalah ekor yang disana tertera skala pembacaan massa jenis larutan yang sedang
diukur.
6.
Multimeter /
multitester
Digunakan
untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik pada suatu rangkaian
tertutup dengan ketelitian yang sangat tinggi. Umumnya digunakan untuk mengukur
daya hantar suatu larutan percobaan. Juga untuk mengukur penggolaongan suatu
larutan elektrolit atau larutan non elektrolit.
7.
Respirometer
Untuk mengukur pernafasan hewan
8.
Fotometer
Untuk mengukur penguapan pada tanaman